Minggu, 27 Desember 2015

Ekspedisi Ciara

                                                               Ekpedisi Gunung Hutan Ciara



Nama kegiatan         :Ekspedisi gunung di provinsi Jawa Tengah

Tempat kegiatan      :Gunung Sumbing , Wonosobo , Jawa tengah

waktu pelaksanaan  : 14 agustus s/d 17 agustus 2015

Ketua pelaksana       :Randi Ramadhan

Anggaran biaya        : Rp 350.000.00 / peserta

kendala yang            :Gunung slamet di tutup, gunung merbabu biayanya tidak sesuai target
di temukan




                                                               Ekspedisi Caving



Laporan Pelaksanaan
1.      Ekspedisi

Nama Kegiatan                        : Ekspedisi Goa Di Provinsi Jawa Barat

Status kegiatan                         : Terlaksana

Tempat Kegiatan                      : Goa Cikarai, Citeureup, Jawa Barat

Waktu pelaksanaan                   : 11 September s.d 12 September 2015

Ketua pelaksana                       : Pinehas Erlando H

Anggaran biaya                                    : ± 720.000,-

Kendala yang ditemukan         :  - Tali karena tali yg dipakai untuk di sambung dibawa oleh                                     bang Moja yg datang pada jam 10.00
                                        -Peralatan yg kurang sehingga membagi 2 tim untuk masuk                                      kedalam goa


3.      Kendala
- Tali karena tali yg dipakai untuk di sambung dibawa oleh bang Moja yg datang pada jam 10.00
 -Peralatan yg kurang sehingga membagi 2 tim untuk masuk kedalam goa


Senin, 16 November 2015

SURVIVAL

“Survival” adalah suatu kondisi, dimana seseorang atau kelompok secara ekstrim terisolasi dari lingkungan kehidupan yang normal, dengan segala keterbatasan yang timbul dari suatu kejadian yang kita tidak inginkan.
Kita sangat bisa terisolasi dimana saja dan kapan saja dalam kondisi dan keadaan yang sangat minim, maka dengan sangat terpaksa kita harus mengahadapai situasi krisis, karena ini merupakan suatu hal yang tidak terduga. Hutan lebat daerah tropis, lautan terbuka, gurun pasir ataupun daerah kutub mempunyai potensi bahaya yang sama besarnya bagi setiap orang. Setiap daerah mempunyai karakteristik yang berlainan, sehingga memerlukan tehnik-tehnik survival yang berbeda pula dalam mengatasinya.
Kejadian kecelakaan adalah awal dari situasi survival, untuk itu kita harus selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghadapi kondisi atau keadaan kecelakaan yang mungkin saja menimpa diri kita sendiri, contohnya yang paling sering kita dengar atau lihat adalah kecelakaan pesawat terbang jatuh. Pada kejadian tersebut kita dituntut untuk secara mandiri bisa menanggulangi hal-hal antara lain : menangani cedera, berupaya tetap sehat dan fit selama kondisi survival, membuat perlindungan darurat, memenuhi kebutuhan akan air, makanan membuat perapian serta bagaimana menolong orang lain yang kondisinya lebih buruk dari kita dalam keadaan survival tersebut.
Ada hal-hal yang mendasar yang wajib dipenuhi dalam keadaan survival adalah : Perlindungan (shelter), air, api dan makanan, tentu timbul pertanyaan; bagaimana cara mendapatkannya ?.
Didalam buku kecil ini anda akan mendapatkan panduan-panduan praktis dan sitematis cara-cara melakukan dan mendapatkannya, termasuk bagaimana membuat isyarat-isyarat dari darat keudara apabila ada tanda-tanda pertolongan dari udara, supaya penolong mengetahui serta bisa mencapai posisi kita untuk memberikan pertolongan.
Seandainya pertolongan tidak datang juga sampai batas waktu pencarian secara nasional, buku ini juga memberikan panduan bagaimana membaca kondisi medan, kountur, sehingga akan menuntun survivor (orang yang dalam kondisi survival) bisa keluar dan mencapai pemukiman penduduk terdekat guna mencari pertolongan lebih lanjut.
Pengertian Survival di tinjau dari masing-masing huruf depannya :
S – Sadarilah sungguh situasimu
U – Untung malang tergantung ketenanganmu
R – Rasa takut dan panik harus kau kuasai
V – Vakum, isilah segera
I – Ingatlah kau berada
V – Viva hargailah dia
A – Adat istiadat setempat patut ditiru
L – Latihlah selalu dan belajarlah selalu
Juga dalam situasi survival perlu di ingat kata S.T.O.P yang kurang lebih mempunyai arti :
S – Sit down (duduk)
T – Think (berfikir)
O – Observe (amati alam sekitar)
P – Plan (perencanaan)
GAMBARAN UMUM KONDISI SURVIVAL
Pengertian bahaya bersifat relatif, ada yang merupakan bahaya bagi orang tertentu sebaliknya menjadi hal yang menyenangkan bagi orang lain. Perlu diingat bagaimanapun siapnya kita dalam menghadapi berbagai resiko, suatu waktu anda terpaksa menghadapi keadaan (hal yang tidak terduga) yang tidak dinginkan. Pada saat anda melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat bukan tidak mungkin anda mengalami musibah atau jatuh, sementara anda dan penumpang lainnya mengalami cedera atau bahkan meninggal. Saat itu terkondisikan secara tiba-tiba, dalam situasi membingungkan, tidak pasti, ada korban cidera, disadari makanan yang minim, pakaian dan alat bantu seadaanya. Situasi seperti itu dapat kita golongkan sebagai kondisi survival, yaitu keadaan terpaksa anda harus mempertahankan kelangsungan hidup anda.
Survival berasal dari kata ‘survive’ yang secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup. Orang yang mengalaminya disebut ‘survivor’
Dalam beberapa kasus survival ada beberapa kesamaan kejadian yang dapat mempengaruhi keberhasilan, dalam bertahan mengatsi situasi diatas. Selain dari pertolongan Tuhan, nasib baik, serta ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan :
1. Kondisi fisik
Kondisi fisik tubuh akan sangat mempengaruhi terhadap kondisi mental seorang survivor, begitu pula sebaliknya. Dalam kondisi survival kita harus percaya pada kemampuan diri, kemapuan daya tahan tubuh hal ini akan sangat membantu keluar dari kondisi sulit. Anda jangan lupa bahwa fitalitas fisik akan terus menurun berkaitan dengan kebutuhan (air, makanan, perawatan ) yang tidak terpenuhi dengan baik.
Kebutuhan air, makanan, perawatan yang berkaitan dengan kondisi fisik meliputi :
A. A i r
Dalam kondisi survival air merupakan hal yang utama , mengingat 75 % dari tubuh manusia adalah air, usaha untuk bertahan dalam kondisi itu, manusia memerlukan minum yang cukup.
Kebutuhan normal akan air sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan seberapa berat aktifitasnya :
Tabel : kebutuhan atas air yang dipengaruhi oleh suhu
Suhu 10 0 C minimal diperlukan 1 liter air per 24 jam
Suhu 20 0 C minimal diperlukan 4 liter air per 24 jam
Suhu 30 0 C minimal diperlukan 5 liter air per 24 jam
Suhu 40 0 C minimal diperlukan 6 liter air per 24 jam
Dirata-ratakan manusia memerlukan air dalam sehari 3 – 5 liter per 24 jam.
Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan, hanya dengan minum antara 3 – 5 hari, inipun dipengaruhi oleh kondisi fisik dan aktivitasnya.
B. Makanan
Makanan sebagai sumber kalori untuk kebutuhan tubuh untuk dapat bertahan.
Bahan dasar perolehan kalori terdapat pada Karbohidrat, Protein dan Lemak
1 grm karbohidrat mengandung 4 kalori
1 grm protein mengandung 4 kalori
1 grm lemak mengandung 9 kalori
(lihat tabel sumber makanan)
Ciri-ciri tubuh yang kekurangan kalori :
a. pada saat suhu dingin tubuh tidak menggigil
b. rasa mengantuk yang berlebihan
c. rasa malas
d. semangat hidup menurun
e. pandangan mata nanar
Tips pada saat tubuh kekurangan kalori :
a. upayakan tetap menjaga semangat hidup
b. upayakan selalu terjaga (tidak tidur), apabila tidur lambat laun pembakaran dan seluruh reflek tubuh akan terhenti (jantung)
c. upayakan pakaian yang dipakai tetap kering
Modal dasar menghadapi survival :
1. Semangat untuk mempertahankan hidup
2. Kesiapan diri
3. Alat pendukung
Manusia memerlukan kalori sesuai dengan jenis kelamin, usia dan aktifitas
KEBUTUHAN KALORI PERHARI
Kalori 18 – 35 Tahun 36 – 55 Tahun Diatas 56 Tahun
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
Diam Aktif Sangat Aktif Diam Aktif Sangat Aktif Diam Aktif
Pria
Wanita
Setiap aktifitas perlu anda perkirakan kebutuhan akan kalori yang dikeluarkan (dibuang) ada beberapa aktifitas yang dapat menjadi gambaran keperluan akan kalori :
Aktifitas Kalori perjam
Berbaring (tanpa pergerakan) 70
Duduk 90
Berjalan 180
Berlari 400
Memotong kayu 360
Membuat api 135
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa aktifitas yang berat manusia memerlukan kalori antara 2.000 – 2.500 kalori perhari
C. Perawatan kesehatan fisik
Berapa yang harus dilakukan :
– kebersihan anggota tubuh (kuku, mulut, hidung, telinga, anus, alat kelamin)
– perawatan cedera (luka fisik)
Tips untuk anda saat normal (sekarang ini) :
Menjaga kondisi fisik dengan berolah raga setiap hari akan sangat menolong daya tahan tubuh. Kondisi fisik yang baik tidak dapat kita peroleh dalam waktu singkat, tapi kita harus melatihnya secara kontiyu dan teratur. Lakukan peregangan statis dan dinamis, kemudian latih kekuatan dan daya tahan beberapa bagian otot dada, lengan, bahu, perut, punggung dan kaki, setiap bangun pagi dengan teratur. Beban latihan meningkat, ini akan membantu menjaga kebugaran tubuh .
2. Kondisi psikologis (mental)
Kondisi psikis (mental) yang sering terjadi antara lain :
a. Trauma : Panik, takut, cemas, kesepian / sendiri, bingung, tertekan, kebosanan dan lain-lain
Tipsnya adalah bersikap tenang sebagai modal utama anda, tingkatkan motivasi pada diri anda dengan cara aktifkan fisik anda secara positif untuk menyelesaikan semua kebutuhan hidup. Berpikir terlebih dahulu untuk setiap tindakan yang akan dilaksanakan, upayakan tetap berada dalam kelompok (jika berkelompok).
b. Rendahnya pengendalian diri dan kelompok
Tipsnya adalah dengarkan pendapat orang ain dengan baik, baru ungkapkan ide-ide anda untuk kepentingan kelompok, saling menjaga keselamatan antar teman.
Alasan kenapa harus berkelompok karena dalam kondisi ini, bertahan hidup akan lebih maksimal dan lebih aman.
3. Kondisi fisiologis
Kondisi dimana ada merasakan lapar, haus, sakit, luka dan lainnya.
4. Medan musibah
Medan musibah adalah lokasi kejadian dimana tempat jatuhnya pesawat tersebut. Hal-hal yang perlu diketahui ketika terjadi suatu musibah dengan melakukan Indentifikasi Medan, dengan cara sadari dan amati lokasi seperti apa kita berada.
a. Daerah pantai dan rawa : Daerah pantai berpasir atau daerah rawa berhutan bakau
b. Daerah Hutan tanam : Hutan cukup terbuka, jenis pohon relatif homogen (ditanam)
c. Jenis tanaman pinus, damar, rasamala. Jenis binatang : Babi hutan, kera ekor panjang, tupai dan burung
d. Daerah Hutan tertutup : Hutan tertutup, lembab dan gelap jenis tanamam heterogen berbatang tinggi dan berdaun rindang, perdu, epifit, dan higrofit. Jenis binatang Primata, serangga, burung, keluarga macan, menjangan dan burung.
e. Daerah Sub Alpin : Daerah cukup terbuka berbatu, udara kering jenis tanaman homogen padang rumput dan keras. Jenis binatang : Burung
1. Perlindungan
Perlindungan yang Anda persiapkan untuk mempertahankan diri harus dilakukan, karena sangat dibutuhkan untuk melindungi diri terhadap faktor :
a) cuaca (panas, dingin, hujan, sinar matahari)
b) medan (lembah, rawa, tebing, sungai, dll)
c) binatang (serangga, reptil, pemangsa, dll)
d) tumbuhan dan air (yang membahayakan dan beracun)
e) penyakit/cedera guna mencegah semakin memburuk yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Selain itu ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dalam membuat perlindungan :
 Beberapa prinsip yang harus diketahui untuk membuat perlindungan, yaitu :
– cukup waktu, gunakan waktu yang cukup sebelum kemalaman.
– memprediksi kondisi cuaca (mendung, hujan, dll).
– material / bahan-bahannya cukup sesuai yang ada dan diinginkan, tidak bocor.
– kapasitas dan tingginya cukup untuk kenyamanan.
 Memilih tempat, hal-hal yang harus diperhatikan :
– arah angin
– datar tidak berkontur (cukup datar), penampang tanah miring, tidak daerah aliran air
– habitat binatang terutama serangga dan reptil
– daerah tumbuhan (pohon tua / kering mudah tumbang)
Jenis perlindungan :
1. artifisial yaitu perlindungan yang ada dan dibuat dari bahan-bahan yang ada dari sisa-sisa kecelakaan (reruntuhan / pecahan pesawat) hal yang umum biasanya berupa jas hujan (ponco), parasut. Anda bisa lihat pada gambar.
2. alam yaitu perlindungan yang ada dan dibuat dari lingkungan alam sekitar lokasi kejadian. Perlindungan ini ada yang sudah ada (seperti gua, cekungan di bawah tebing), dan yang harus dibuat dari tumbuhan (batang, ranting dan daun). Anda bisa lihat pada gambar ….. (lampiran).
I. A i r
Merupakan prioritas dalam kondisi survival, mengingat kebutuhan manusia akan air, kurang lebih 3 sampai dengan 5 liter, selain untuk dikonsumsi air juga digunakan untuk menjaga kebersihan tubuh. Dengan demikian anda harus dapat menemukan air, berhemat dalam penggunaannya, selalu menyimpan cadangan air dengan benar.
a. Sumber air :
Pada umumnya sumber air di hutan tropis dapat dijumpai di lembah, di sana bisa dipastikan terdapat sungai. Makin landai lembah tersebut biasanya makin kecil sungai dan makin ke hilir makin dapat dipastikan ada sungai.
Selain sungai di lembah, di hutan tropis juga terdapat daerah resapan air, kubangan, hal ini terjadi karena struktur topografi (tanah) yang membentuk terjadinya hal itu. Tumbuhan khas hutan tropis selalu memiliki kandungan simpanan air yang dapat dipergunakan dan layak diminum oleh manusia. Untuk mendapatkan sumber-sumber air, kita dapat mempelajarinya dari jejak binatang menyusui, karena selalu secara insting mencari sumber air yang cukup. Dengan demikian arah tujuan jejak binatang adalah ciri adanya air.
Selain itu apabila kita mengamati dengan seksama setiap ada sarang lebah atau tawon dapat dipastikan pada radius kurang lebih 100 meter terdapat sumber air. Setiap ada pohon pisang selalu ada sumber air.
Yang perlu menjadi perhatian bagi mencari air adalah persiapan sebelum berangkat menuju lokasi yang diperkirakan sumber air, dan harus memperkirakan waktu tempuh, jarak pergi dan kembali. Karena sangat tidak menguntungkan apabila Anda kemalaman di lembah.
jenis : – tumbuhan yang beruas-ruas (rotan), merambat (lumut) dan tumbuhan khusus (kantung semar, pisang, akar gantung)
– embun di daun lebar
– kondensasi (proses pengembunan dari tanaman/daun)
– air hujan (tampungan air)
– sungai
ciri : – bisa diminum langsung syaratnya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
b. Mengolah air yang tidak bisa diminum langsung karena bau, berwarna, berlumpur, berasa (asam tinggi)
– menyaring dengan kain, arang kayu dan kerikil secara perlahan
– memasak sampai steril
II. A p i
Mempunyai banyak manfaat antara lain untuk masak, penerangan, penghangat, penyemangat, membuat tanda atau sinyal Api yang anda buat usahakan tetap menyala walaupun kecil semua ini untuk pertimbangan hemat bahan bakar, agar tahan lama (seterusnya), terlebih lagi yang harus dijaga dari kebakaran hutan.
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Prinsip membuat api unsurnya adalah panas, udara dan bahan bakar.
Tips membuat : kumpulkan dahulu bahan bakar, ranting kecil, dahan pohon, daun dan lumut kering. Lalu bentuklah susunan sesuai dengan gambar.
Saran : lumut kering dan daun sebagai pemicu pertama yang akan membakar ranting kecil, diharapkan dapat membakar dahan pohon. Apabila memungkinkan gunakan bahan bakar cair (avtur, oli) dari sisa tangki yang tidak meledak, fiber, karet, spon atau busa dari interior pesawat (helikopter) agar lebih memudahkan menyalakan api unggun, dan ingat perlu dihemat.
b. Pemilihan lokasi
– jangan membuat api di daerah berhumus karena mudah terbakar, apabila memang terpaksa perlu digali sampai lapisan humus yang lembab dan basah. Jaga api tidak merambat ke humus kering yang lain.
– upayakan api tidak langsung tertempa angin(terlebih angin kencang)
– tidak terlalu jauh dari tempat perlindungan
– jangan membuat api di daerah aliran air (di waktu hujan), akan pada
c. Pengamanan dan perawatan
– sebelum meninggalkan api unggun yakinkan api sudah padam betul.
– jauhkan bahan bakar dari api
– api yang terbaik digunakan hanya untuk memasak
III. Makanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk makanan terutama apabila tidak ada makanan sisa dari pesawat (helikopter) maka kita harus mencari dari lingkungan yang ada disekitarnya, bisa berupa tumbuhan dan binatang. Tak jarang akan mendapat kesukaran terutama binatang, bagaiama cara menangkapnya.
Jenisnya :
Tumbuhan (botanical)
Memiliki kandungan karbohidrat dan berguna untuk memperlancar pencernaan, dapat diperoleh dari : buah, batang, daun (pucuk), umbi, jamur. Jenis tumbuhan yang dapat dimakan di hutan tropis sangat beragam, namun yang harus menjadi perhatian adalah rasa yang sama sekali tidak umum bagi lidah manusia, dan juga ada beberapa tumbuhan yang beracun, kiranya dengan cara tidak hanya mengkonsumsi satu jenis. Sebagaimana pengalaman di hutan tropis dalam memilih buah-buahan, daun, tumbuhan yang dimakan oleh binatang menyusui dapat dipastikan tidak beracun, buah yang berbulu, bergetah putih susu, berwarna menyolok cenderung mengandung racun.
Tumbuhan bermanfaat sebagai : Perlindungan, Makanan, Sumber air dan Obat-obatan.
Hewan (zoologi)
Memiliki kandungan lemak dan protein yang berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh, dapat diperoleh dari : reptil, mamalia, unggas, ikan dan lainnya.
Masalah yang timbul adalah bagaimana cara memperolehnya, jangan sampai Anda lelah dan putus asa karena sulit memperolehnya. Disini Anda harus menjadi pemburu dengan cara membuat jebakan, memancing, menombak.
Untuk melakukan perburuan dibutuhkan keterampilan, keuletan, kesabaran, ketelitian.
• Keterampilan, untuk membuat alat berburu, jenis hewan dan lokasinya.
• Keuletan, untuk menghadapai kegagalan apabila tidak berhasil.
• Kesabaran, untuk menghindari dari keputusasaan dapat atau tidak, selain itu dibutuhkan dalam menunggu, mencek tiap alat berburu.
• Ketelitian diperlukan karena Anda harus mengamati jejak, tempat / lintasan binatang mencari sumber air. Selain itu dibutuhkan juga dalam proses perancangan dan pembuatan alat berburu (jebakan, kail, tombak).
Memperoleh
(lokasi, cara memilih, cara menagkap)
• Daerah lembah, biasanya tempat binatang seperti reptil, unggas, mamalia, daerah punggungan biasanya digunakan untuk lintasan binatang mamalia.
• Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan berikut ini : pertama adalah keselamatan Anda lalu jarak dan waktu tempuh dari lokasi perlindungan, tingkat kesulitan medan dilalui, kemungkinan ditemukannya binatang yang anda harapkan.
Khususnya di sungai; ikan gemar berada di arus kecil karena jumlah oksigen lebih banyak dibanding arus tenang dan menggenang, belokan sungai adalah daerah yang sangat digemari terutama pada pertemuan arus dengan air tenang.
Dalam memilih lokasi habitat unggas khususnya yang tidak bisa terbang, biasanya di daerah yang bersemak.
• Perhatikan dan pelajari dengan baik bentuk-bentuk alat berburu dalam gambar.
Tips : pasanglah jerat dilintasan sekitar sumber air (tempat binatang minum). Pelajari waktu-waktu binatang keluar dari sarangnya untuk minim atau mencari makanan.
Pengolahan
(membersihkan, memasak dan mengawetkan)
Sebelum Anda memakan tumbuhan dan binatang, terlebih dahulu harus dibersihkan agar bagian yang tidak bisa dimakan dipisahkan dahulu (keras, kotor, bergetah dan sulit diolah).
Tumbuhan yang perlu dimasak / direbus terlebih dahulu :
– batang pakis, pucuk daun pakis
– umbi-umbian (paku tanah, ubi liar)
– jamur
– umbut muda batang (pisang, sagu)
Cara mengawetkan hasil buruan :
– dijemur (dikeringkan)
– diasap
– diasinkan
Keterangan :
simpanlah hasil buruan dengan baik, yaitu dengan cara digantung di dahan pohon yang tidak jauh dari tempat perlindungan agar tidak dapat di ambil oleh binatang (monyet, tupai, kus-kus, babi hutan) hindari semut. Penyimpanan yang terlalu lama akan menyebabkan pembusukan dan baunya mengundang binatang.
Tips : di hutan tropis, keanekaragaman tumbuhan yang dapat dimakan cukup tinggi namun jenisnya sedikit. Dalam kondisi suvival makanlah berbagai macam jenis tanaman, jangan terpaku pada satu jenis.
Sumber makanan di daerah rendah lebih banyak dibandingkan di daerah pegunungan (hutan). Untuk daearah pegunungan sebagai sumber bahan makanan prioritas utama adalah : Pertama di lembah, Kedua di lereng dan Ketiga di punggungan
5. Pakaian
Dimungkinkan anda akan hanya mengenakan pakaian yang ada di badan saat itu. Untuk kondisi kecelakaan yang pesawatnya (helikopter) tidak terbakar/meledak, bekal pakaian yang anda bawa dari rumah dapat anda pilih disesuaikan dalam kebutuhan bertahan hidup. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Jenis (kuat, ringan, melindungi tubuh, warna
menyolok)
b. Bentuk (penutup kepala, badan, tangan, kaki/alas)
c. Fungsi (melindungi seluruh tubuh, penghangat tubuh)
d. Pengepakkan dan perawatan
Saran : pilihlah pakaian yang tepat untuk tidur, begerak dan pelindung cuaca (hujan, panas, dingin); kemaslah dalam tas / kantung plastik agar tidak mudah basah; bersihkan dan rawat pakaian serta usahakan dalam kondisi kering.
MENGENAL PRAKTIS
HEWAN DAN TUMBUHAN
Pengenalan terhadap jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan dalam kondisi survival sangat perlu. Pembahasan hanya dibatasi untuk mengenal tumbuhan dan hewan di gunung, hutan, sungai serta disesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia umumnya.. Berikut ini kita bahas satu persatu :
Tumbuhan,
Dilihat manfaat sebagai makanan darurat (survival food) atau obat-obatan, selain itu harus dikenal jenisnya yang harus dijauhi karena beracun dan mengancam keselamatan jiwa.
Hewan,
Dilihat manfaatnnya sebagai makanan darurat (survival food), selain itu harus dikenal jenisnya yang harus dijauhi karena berbisa dan mengancam keselamatan jiwa.
Karena alam tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam sub tropis. Tentunya alam yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan cara mengatasinya, karakteristiknya yaitu :
• keanekaragaman spesies tinggi
• tapi dalam satu spesies jumlah populasinya rendah
• menyebabkan kita harus sedikit berusaha lebih keras lagi untuk menggunakan atau memanfaatkannya.
Perlu diperhatikan jenis hewan atau tumbuh-tumbuhan yang sama bisa mungkin terdapat perbedaan nama (nama daerah). Daerah di Indonesia ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa zona geografi tumbuhan dan hewan tentunya didaerah barat akan berbeda dengan diaerah timur misalnya di kepulauan Nusa Tenggara.
Mengenal Praktis Tumbuhan
Dalam survival masalahnya adalah kita harus mengetahui karakteristik alamnya, karena ada beberapa wilayah di Indonesia barat dan timur sedikit memiliki perbedaan (tumbuhan yang sangat khas), tapi secara garis besar, tumbuh-tumbuhan ini dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Tumbuhan yang berguna yaitu : dapat dimakan, mengandung air, dapat sebagai obat, untuk atap bivak, pengusir binatang, dan indikator (ciri-ciri).
2. Tumbuhan yang berbahaya (beracun).
Tumbuhan Yang Berguna
Tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi cukup bagian-bagian : umbi (baik umbi batang maupun akar), buah, biji dan daun.
a) Yang dapat dimakan,
i. Ciri-ciri :
– bagian tumbuhan yang masih muda (pucuk/tunas)
– tumbuhan yang tidak mengandung getah
– tumbuhan yang tidak berbulu
– tumbuhan tidak berbau kurang sedap
– tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia
ii. Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
– umbi yang di dalam tanah : jenis talas, kentang, bengkuang, paku tanah.
– bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu (empulur batangnya), begonia.
– buah : kelapa, arbei hutan, konyol, nipah (di rawa).
– bunga : turi, pisang.
– daun : rasamala, melinjo, babadotan, tespong, antanan.
iii. Hal-hal yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan :
– makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal
– makan jangan hanya satu jenis tumbuhan
– sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
– cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke bibir dan ditunggu reaksinya. Apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit) berarti cukup aman.
b) Tumbuhan mengandung dan menyimpan air :
i. tumbuhan beruas (bambu, rotan dan lain-lain),
ii. tumbuhan merambat, kantung semar, dan sebagainya.
c) Tumbuhan sebagai obat
Secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
i. Dimakan/diminum, contoh :
• Bratawali (Anamitra cocculus), tumbuhan merayap, terdapat di hutan atau di kampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Kegunaannya untuk anti demam, anti malaria, pembersih luka dan penambah napsu makan.
• Keci Beling/Ngakilo (Strobilateses). Tumbuhan semak di hutan, ambil daunnya dan dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.
• Sembung/Sembung manis (Blumen balsmifira). Jenis rumput-rumputan, terdapat di padang rumput yang banyak angin. Daunnya diseduh dengan air panas, dapat digunakan untuk sakit panas atau sakit perut.
ii. Tumbuhan obat luar (untuk luka), contoh :
• Getah pohon Kemboja untuk menghilangkan bengkak. Gosokkan getah pada bagian tubuh yang bengkak dan biarkan selama 24 jam. Bersihkan dengan minyak kelapa kemudian dengan air hangat. Juga dapat digunakan untuk terkilir.
• Air rebusan Bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon randu (kapuk hutan).
• Daun Sambiloto ditumbuk halus atau daun Ploso yang juga ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking.
• Kirinyuh.
d. Tumbuhan untuk membuat atap/perlindungan : daun nipah, aren, sagu dan sebagainya.
e. Pengusir ular dan serangga : Lemon
f. Indikator air bersih : Tespong, Selada air.
d) Tumbuhan Beracun
Terdapat pada getahnya, buah, daun dan batang, antara lain :
• Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.
• Getah pohon Renga, Ingas/Semplop sangat berbahaya karena merusak jaringan.
• Getah Jambu monyet menyebabkan gatal-gatal.
• Buah aren mentah juga menyebabkan gatal-gatal.
• Kecubung, beracun bila dimakan.
• Rarawean dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
• Daun pulus juga dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
• Si Cantik beracun.
Untuk jenis jamur di hutan sebaiknya tidak dimakan karena sulit untuk membedakan jenis yang bisa dimakan atau jenis yang beracun, kecuali bagi yang sudah ahli. Selain itu kadar kadar kolori jaumur sangat rendah karena tubuh jamur banyak mengandung air.
Cara menentukan jamur yang dapat dimakan, yaitu :
– tidak berwarna menyolok,
– tidak bercahaya,
– tidak memiliki gelang pada tangkainya,
– tidak berbau memuakkan,
– tidak memberikan efek warna hitam bila disentuh ke benda-benda perak.
e) Mengenal Praktis Hewan (binatang)
Sebagian besar hewan pada prinsipnya dapat dimakan. Yang lebih penting adalah mengetahui habitat (dapat diartikan sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan banyak dijumpai khususnya hewan, misalnya ikan banyak dijumpai di air (sungai, danau, laut), burung banyak dijumpai di semak-semak, pohon (pucuk), atau tanah (jenis tertentu). Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan laut dangkal, semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada akan semakin sedikit. Hewan (binatang) dapat dibedakan menjadi 3 golongan :
• Binatang yang berguna
• Binatang yang berbahaya
• Cara memperoleh, menangkapnya
Binatang yang berguna,
Antara lain :
– Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan
dagingnya.
– Ular, kadal, kura-kura, dapat dimakan
– Lebah dapat diambil madu dan larvanya.
– Cacing dan siput hutan dapat dimakan.
Binatang Berbahaya,
Antara lain :
– Nyamuk di daerah malaria
– Lalat Dayak/Lalat Kerbau (besarnya dua kali lalat biasa).
Terdapat di hutan Kalimantan, Sulawesi, Irian jaya, Bekas gigitannya bengkak dan gatal dan bisa infeksi.
– Tawon/lebah, berbahaya bila disengat. Dalam jumlah yang besar dapat mematikan.
– Kelabang (Centipoda), kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakitnya dapat diobati dengan amonia, tembakau, daun Sambiloto.
– Pacet, Lintah (air, darat, sawah). Umumnya berbentuk pipih kecil sebesar benang dan setelah beberapa menit menghisap darah manusia dapat membesar sebesar ibu jari bahkan sampai sebesar lilin. Untuk melepaskannya disiram dengan air tembakau. Hati-hati terhadap luka kita, terkadang menimbulkan pendarahan yang sukar dihentikan. Untuk menghindari pacet atau linta dapat dilakukan dengan memasukkan tembakau ke kantong pakaian.
– Ular berbisa, antara lain ular hijau/ular pucuk, ular bakau, ular tanah, ular sendok, ular belang. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan lubang hidung, mempunyai gigi bisa.
Bahasan khusus untuk ular dan bisa
1. Macam gigi bisa
o Aglypha (Grooveless) : Bentuk tipe gigi taring ular yang tidak terdapat taring bisa. Terdapat pada kelompok Keluarga Pythonidae, Boidae, dan beberapa pada Keluarga Colubridae, contohnya seperti Ular Sanca Kembang,Ular Mono Pohon, Ular Gadung Perak, dll.
o Opisthoglypha : Bentuk tipe gigi taring ular ini terdapat gigi taring bisa yang letaknya di bagian posterior rahang atas. Dikarena taring bisa ini terletak di bagian posterior, ular tersebut terlebih dahulu harus “mengigit” mangsa lebih dalam ke belakang untuk menjamin terjadinya “envenomation”. Biasa dimiliki oleh sebagian kelompok Keluarga Colubridae, seperti halnya Ular Cincin Emas, Ular Picung, dll.
o Proteroglypha : Jenis ular yang memiliki tipe gigi taring bisa ini cukup banyak berada dalam kelompok Keluarga Elapidae. Gigi taring ini beralur yang letaknya di bagian depan rahang atas. Otot pada rahang atas yang bersifat abductor akan bekerja memompa kelenjar bisa untuk mengalirkan racun ke mangsa yang tergigit.
Beberapa jenis Ular Kobra, yang memiliki taring bisa ini dapat “menyemburkan” racun dikarenakan lubang pengeluaran racun pada taring letaknya berada di ujung bawah “depan” taring.
o Solenoglypha : Tipe gigi taring bisa yang dapat dikatakan “panjang” serta dapat dilipat ke arah belakang yang letaknya di bagian depan rahang atas. Kelompok ular yang memiliki taring bisa ini yaitu kelompok Keluarga Viperidae, pernah tercatat bahwa taring ini dapat mencapai panjang 29 mm pada Ular Viper Gabon.
2. Macam bisa
– Neurotoksin, yang menyerang jaringan syaraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi rangsangan syaraf. Menyebabkan kelumpuhan kepada alat pernapasan dan rusaknya jaringan otak.
– Hematoksin, yang menyerang darah dan sistem
peredarannya. Dapat mengurai protein, menyebabkan sel darah rusak dan mengumpal.
– Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.
– Miksotoksin, yang diserang cairan di dalam tubuh.
3. Penanggulangan gigitan ular
– Tenang jangan panik !!
– Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular
– Sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti malah bisa digigit dua kali lagi
– Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
– Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
– Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. Tindakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit paska gigitan.
– Penderita dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
4. Obat Yang Digunakan Untuk Menawarkan Bisa
– Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.
– Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk
menghilangkan rasa nyeri dan panas.
– Antivenin Polyvalent merupakan serum anti bisa yang bersifat umum.
– Antivenin Taipan, serum untuk yang digigit ular Taipan.
– Antivenin Brown Snake, serum untuk digigit ular murga.
– Antivenin Papuan Black Snake, serum untuk yang digigit ular hitam Irian

Teknik Mendayung

Teknik Mendayung

1. TEKNIK MENDAYUNG
Secara umum perahu karet dikendalikan dengan dua cara :
– Hanya seorang yang mendayung dengan dua buah dayung panjang. Pendayung itu sekaligus berfungsi sebagai kapten di perahu tersebut. Sistem ini disebut OAR TECHNIQUES.
– Seluruh awak mendayung dan seorang sebagai kapten. Sistem ini disebut PADDLERAFT TECHNIQUES . Dan selanjutnya teknik inilah yang akan dijelaskan disini.
1.1. MENGATUR POSISI DUDUK PADA PERAHU KARET
Duduk di perahu karet sebenarnya tidak ada aturan mutlak, karena tergantung dari rasa keseimbangan dan kenyamanan yang dipunyai oleh tiap awak perahu. Namun begitu cara duduk yang dikenal selama ini ada dua : Pertama dengan duduk seperti menunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki menjepit lingkaran tabung udara perahu. Sedang cara kedua adalah seperti orang perempuan duduk membonceng sepeda motor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu.
Bagi awak perahu yang memilih duduk dengan cara cowboy style harus selalu waspada dan segera menarik kaki bagian luar ke dalam ketika perahu akan menabrak batu. Pada pengaturan posisi awak perahu diusahakan membagi kekuatan secara seimbang antara kedua sisi perahu, dan bila jumlahnya ganjil, maka ada yang duduk di buritan perahu untuk bertindak sebagai kapten dan mengemudi, mengarahkan perahu ketika satu sisi atau lainnya mendayung tidak serempak.
1.2. GERAK DAN ARAH MENDAYUNG
Dalam mendayung tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memang dibutuhkan tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dan kayuh dengan tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkan untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif.
Gerakan dan arah mendayung yang perlu dipahami oleh semua awak perahu adalah sebagai berikut :
1.2.1. Dayung Maju (Forward Strokes)
Dimulai dengan mendorong daun dayung ke muka dengan tangan sebelah luar. Kemudian tahan sebentar posisi ini dengan kuat dorong pegangan dayung ke muka untuk menekan daun dayung dalam-dalam ke air. Lanjutkan mendayung dengan mendorong pegangan sekaligus menarik gagang dayung, dengan mempertahankan daun dayung pada sudut yang benar sehingga dayung berada di bawah pantat. Keluarkan daun dayung kemudian putar daun dayung sejajar permukaan air. Ulangi lagi. Ini sering disebut dengan dayung kuat. Jenis mendayung maju lain adalah dengan menempatkan dayung lebih ke luar.
1.2.2. Dayung Balik (Back Stroke)
Kebalikan dari forward stroke. Celupkan daun dayung ke dalam air sehingga jauh ke belakang pantat, kemudian dorong gagang ke muka sambil menarik pegangan ke belakang dan gerakan ini berakhir ketika daun dayung berada pada posisi awal dayung maju.
1.2.3. Dayung Tarik (Draw Stroke)
Dilakukan dengan menancapkan daun dayung jauh ke samping dan kemudian tarik ke arah perahu dengan lurus.
1.2.4. Dayung Menyamping (Pry Stroke)
Merupakan kebalikan dari dayung tarik dan merupakan pelengkap untuk mengendalikan perahu dan biasanya dilakukan kapten yang duduk di buritan untuk mengendalikan perahu.
Mengingat perlunya komunikasi yang seragam antar awak perahu dengan kapten, secara sepakat harus disetujui adanya sejumlah komando ulang jelas dan singkat :
1. Maju,semua mendayung maju.
2. Kuat,semua mendayung kuat.
3. Dayung balik,semua mendayung balik.
4. Belok kanan,sebelah kanan mendayung balik,sebelah kiri mendayung maju.
5. Belok kiri,sebelah kiri mendayung balik,sebelah kanan mendayung maju.
6. Tarik kanan,sebelah kanan dayung tarik,sebelah kiri dayung menyamping.
7. Tarik kiri,sebelah kiri dayung tarik, sebelah kanan dayung menyamping.

Simpul yang dipakai dalam memanjat

Simpul - Simpul Yang Sering Di Pakai Dalam Panjat Tebing 

Figure Eight
Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini, simpul yang digunakan untuk menyambung tali ke harnes pemanjat. dan mungkin hampir 90% pemanjat tebing didunia menggunakan simpul ini saat memanjat. Kalau ada pemanjat yang tidak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kemampuan memanjatnya (jangan manjat sama dia!)

Kelebihan simpul ini adalah :
- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek
- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat dibandingkan simpul Bowline.

Kelemahannya:
kalau sering terjatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah selesai manjat simpul ini akan sangat erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan kalo kamu memang masih terus memanjat dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya. Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua sisi angka delapan-nya masing - masing dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang-goyangkan kedua tangan tersebut keatas dan kebawah berulang-ulang seperti saat kita mau mematahkan/membengkokkan sebatang tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan menjadi lentur dan lebih mudah dilepas.

Clove Hitch
Sebuah simpul yang cepat dibuat untuk menghubungan tali ke anchor. Baik karena ini tidak mengambil banyak bagian tali dan secara mudah disesuaikan.

Figure 8 on a Bight
Simpul loop terbaik untuk mengikat tali anda ke titik pengaman karena ini kuat dan mudah dilepaskan juga berguna untuk mencantolkan seseorang pada pertengahan tali.

Double Figure 8 Fisherman's Knot

Simpul terkuat dan terbaik untuk menyambungkan dua tali untuk rappelling atau top-roping.

Prusik Knot
Merupakan salah satu simpul friksi atau simpul yang dibalut/diklem pada tali utama. Simpul pengaman diri yang mudah dibuat untuk meniti tali utama saat situasi darurat.

Alat Dalam panjat Tebing

Peralatan Dalam Panjat Tebing

Peralatan panjat tebing yang akan dibahas disini adalah yang paling sering dipakai terutama untuk lead climbing dengan pengaman yang terlebih dahulu sudah terpasang. Adapun beberapa peralatan tersebut adalah :

Tali Karmantel
Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut dynamic rope.
Secara umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :

Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6%  9%, digunakan untuk tali fixed rope yang  digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.

Panjangnya tali disesuaikan dengan tingginya rute pemanjatan. Ukuran yang standar yaitu 50m, 60m dan ada juga yang 75m, 80m khususnya untuk Big Wall Climbing. Semakin panjang semakin berat pula dan susah dikelola. Panjang 60m paling banyak diminati para pemanjat.

Ada beberapa cara dalam mengulung tali antara lain :
  • Climbers coil
  • Butterfly's coil
  • Chain stitch
  • Cordolette rack
Toprope dan Serbaguna : Gunakan tali tunggal ukuran diameter 11 mm
Sport Climbing : Gunakan tali tunggal ukuran diameter 9.1 mm - 10.2 mm

Harnest
Harnes berfungsi sebagai perhubung antara badan dan tali yang berfungsi sebagai pengaman  tubuh atau pemanjat untuk mengurangi rasa sakit saat memanjat, Harnest yang paling sering dipakai untuk lead climbing adalah seat harnest. ada beberapa jenis harnest lain seperti full body harnest ataupun webbing harnest. Umumnya harnest ini bisa disesuikan ukuran pada lingkar pinggang dan paha (Udjustable Harness).


Untuk jenis seat harnes kita bisa mencari yang tidak terlalu mahal tetapi tetap lulus standar UIAA. Cari yang pas dan nyaman dipakai terutama kalau memanjat rute - rute panjang. Rawatlah harnes layaknya merawat tali kernmantel. Usahakan tetap bersih dan hindari kontak dengan zat kimia seperti minyak. Seat harnes bisa bertahan sampe 3 tahun lebih dan kalau hanya untuk toprope bisa lebih lama karena tidak dipakai untuk jatuh tinggi terus-terusan.

Sepatu Panjat
Sepatu panjat membantu untuk melindungi kaki dari permukaan tebing juga membantu pemanjat untuk memaksimalkan peran kaki pada saat melakukan pemanjatan. Dengan sepatu panjat sekecil apaun injakan yang ada, bisa digunakan karena konstruksinya memang dirancang untuk memerankan fungsi seperti itu dan titik tumpu kaki akan lebih terfokus pada satu titik, jadi seperti apapun bentuk pijakan akan tetap bisa di injak dengan menggunakan sepatu khusus panjat ini.
Sepatu panjat ini juga dirancang untuk mengurangi kemungkinan terjadi slip pada waktu pemanjatan. Konstruksi bagian telapak (sol) nya dirancang dari material karet khusus. Material karet yang digunakan ini menjadi ciri khas untuk masing-masing pabrikan yang memproduksi sepatu panjat. Pada bagian karet (sol) inilah letak masing-masing teknologi yang menjadi pembeda dari merek-merek sepatu panjat yang beredar saat ini.

Carabiner
Secara difinisi carabiner adalah lingkaran tertutup yang terbuat dari bahan alumunium alloy yang terhubung dengan pin atau screw gate. Carabiner berfungsi sebagai alat pengaman saat memanjat yaitu untuk mengaitkan tali ke hanger, tali ke tali atau tali ke harnest
Gambar di atas adalah jenis-jenis carabiner berdasarkan bentuknya, antara lain :

1. Carabiner Oval
Bentuk ini adalah bentuk asli dari carabiner, serba guna walaupun tidak sekuat carabiner bentuk lain. Carabiner oval memiliki lekukan bagian atas dan lekukan bagian bawah yang sama, sehingga beban yang diberikan pada carabiner ini akan terpusat pada bagian tengah carabiner dan pergeseran beban juga akan terbatas pada bagian lekukan ini.

2. Carabiner D
Carabiner berbentuk D dirancang untuk menggeser beban yang diberikan kepada carabiner ke arah spine frame, sisi carabiner yang lurus dan jauh dari gerbang carabiner. Untuk carabiner, sisi ini merupakan bagian terkuat untuk menahan beban dan sisi yang terdapat gerbang (gate) merupakan bagian terlemah. Carabiner D, lebih kuat jika dibandingkan carabiner jenis oval dengan bahan dan ukuran yang sama.

3. Carabiner Asymmetrical D
Prinsip kerjanya sama dengan carabiner D biasa, tetapi carabiner ini memiliki bentuk salah satu ujung yang lebih kecil dibandingkan ujung yang lainnya untuk mengurangi berat dari carabiner itu sendiri. Carabiner jenis ini biasanya memiliki gerbang (gate) yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner jenis D biasa sehingga lebih mudah untuk meng-klik-nya. Tetapi carabiner bentuk ini tidak memiliki luas lingkaran dalam yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner D biasa atau carabiner oval dengan ukuran yang sama.

4. Carabiner Pear
Carabiner bentuk ini biasanya digunakan untuk belay, dilengkapi dengan srew gate supaya lebih aman. Carabiner ini memiliki salah satu ujung yang sangat sempit dan ujung yang lain sangat luas. Tujuannya, untuk ujung yang kecil adalah bagian yang akan dikaitkan ke harness belay dan bagian yang luas adalah bagian yang akan berhubungan dengan tali pemanjat. Bagian yang luas ini memberikan keleluasaan pada tali yang terhubung dengan pemanjat, sehingga memudahkan pada saat mengulur tali.

Berdasarkan pilihan bentuk gerbang (gate), carabiner dapat dibedakan menjadi :
5. Carabiner dengan gerbang (gate) lurus
Sampai saat ini carabiner dengan bentuk gerbang lurus adalah yang paling umum digunakan. Bentuk gerbang carabiner jenis ini benar-benar lurus dari titik poros sampai ke ujung gerbang. Seperti jenis lainnya, carabiner ini memiliki pegas pada poros gerbangnya yang mudah didorong saat dibuka dan kembali menutup secara otomatis saat dilepas.

6. Carabiner Bent Gate
Carabiner bent gate memiliki bentuk gerbang (gate) yang melengkung sehingga lebih memudahkan pada saat akan dikaitkan dengan pengaman. Rancangan gate yang melengkung tidak terlalu berpengaruh kepada kekuatan ataupun berat carabiner. Jika tidak digunakan dengan benar, kaitan carabiner bent gate bisa saja terlepas dari tali. Seperti jenis peralatan climbing yang lain, tata cara penggunaan bent gate carabiner harus benar-benar dipelajari untuk keamanan pada saat digunakan.
Catatan: Bent gate carabiner hanya boleh digunakan untuk tambatan dengan tali, tidak boleh digunakan untuk tambatan dengan pengaman langsung (ex:hanger)

7. Locking Carabiner
Locking carabiner mempunyai gerbang yang bisa dikunci pada kondisi tertutup sehingga memberikan pengamanan yang lebih dan mengantisipasi kecelakaan yang timbul akibat terbukanya gerbang carabiner. Carabiner jenis ini harus selalu digunakan pada saat pengaman kita hanya bergantung pada satu carabiner, seperti pada saat rapelling, belaying atau pada titik pengaman pertama (jika mempunyai beberapa titik pengaman pada saat berada di tebing). Locking carabiner bisa saja berbentuk oval, “D”, asymmetrical “D” atau pear.

8. Wire Gate Carabiner
Wire gate carabiner menggunakan lingkaran kawat dari bahan stainless steel untuk gate-nya. Lingkaran kawat ini mempunyai mekanisme tersendiri untuk putaran pada sumbunya, mengurangi berat carabiner secara keseluruhan dan mengurangi kebutuhan untuk komponen tambahan seperti yang ditemukan pada carabiner konvensional. Kebanyakan carabiner wire gate ini tidak sekuat carabiner konvensional. Gerbang carabiner ini juga cenderung bergetar ketika mendapat beban kejut karena massa yang rendah dari kawat itu sendiri.

Selalu jaga kondisi carabiner dari keretakan, penajaman bagian tepi carabiner, goresan, korosi atau penggunaan yang terlalu berlebihan. Karena retak dengan ukuran sehelai rambut pun akan mengurangi kekuatan carabiner hingga 50%. Jika gerbang carabiner macet, cuci dalam air hangat dengan menggunakan sabun. Bilas secara menyeluruh dan minyaki area  disekitar engsel, lubang pin dan screw dengan pelumas. Bersihkan semua pelumas yang berlebih pada carabiner.

Quickdraw/Runner
Quickdraw/Runner, merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner. Biasanya digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun pitons terhadap tali carnmantel.

Kantong Kapur dan Bubuk Magnesium Carbonate (MgCO3)
 


Penggunaan kapur pada panjat memanjat diperkenalkan pertama kali oleh John Gill, pelopor bouldering di USA, yang juga seorang pesenam / gymnast yang sudah biasa memakai kapur pada saat latihan dan training. Satu alat yang terjangkau dan menjadi keharusan bagi kebanyakan pemanjat. Penggunaan kapur bisa sangat membantu membuat telapak tangan tetap kering sehingga cengkraman dan genggaman lebih menggigit. Kapur ini akan sangat diperlukan saat kita dihadapkan pada pengan-pegangan sloper (bundar menonjol dan lembut) dimana kelengketan seluruh bagian telapak tangan sangatlah diperlukan. Betuk kapur ada beberapa macam ada yang berbentuk kotak (kapur yang sudah dipadatkan), bubuk (paling banyak digunakan karena praktis), bola kantong (bubuk kapur yang dimasukkan kedalam bola kain), selain bentuk kapur ada juga alat pengering keringat lainnya yang berupa gel atau lotion yang beredar dipasaran.


Calkbag adalah tempat meletakan kapur umumnya di ikat di pinggang pemanjat bagian belakang agar mudah mengambilnya pada saat sedang memanjat,

Belay Device
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menuruni tali berfungsi menahan laju alat dengan tali. Dilihat dari cara kerjanya terbagi dua :

Manual, yaitu alat belay yang digunakan untuk menghentikan jatuhnya climber dengan menarik dan menekan tali tambang pada posisi tertentu sehingga terjadi friksi atau tekanan jepit yang menahan tali yang terulur. Salah satu contoh Belay Device Manual ini adalah Figure Of Eight, Belay Device ini umumnya berbentuk menyerupai angka 8. Namun beberapa produsen alat panjat mengembangkannya dengan berbagai model dengan berbagai kelebihan pula. Jenis alat ini paling banyak digunakan, karena setup-nya yang cepat dan mudah dilepaskan. Namun penggunaannya juga perlu banyak kehati-hatian.

Otomatis, yaitu alat belay yang akan terkunci dengan sendirinya pada saat pemanjat jatuh atau saat tali tambang terbebani. Fungsi alat ini serupa dengan sabuk pengaman yang biasa kita pakai saat berkendaraan dimana jika terjadi hentakan keras sabuk tersebut akan menahan dan menghentikan hentakan badan. Salah satu contoh Belay Device Otomatis ini adalah Grigri. Belay Device yang satu ini mempunyai tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya, di buat oleh Petzl. Penggunaan Petzl Grigri dalam sistem belaying, maupun descending sangat efesien. namun seperti pada Belay Device lainnnya, jika digunakan pada tali yang basah atau beku karena es daya kerjanya kurang begitu baik.

Helmet
Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari jatuhnya benda-benda dari atas juga menghindari benturan langsung antara kepala dengan tebing saat kita terjatuh dalam proses pemanjatan.

Sling
Sling sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun panjat dinding, sling dapat digunakan sebagai runners, back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling dibagi menjadi dua macam, sling prusik dan sling webbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak variasi.

Teknik climbing

Teknik Panjat Tebing

 
Meliputi :
  • Persiapan Dalam Panjat Tebing
  • Aba-Aba Yang Sering Digunakan Dalam Panjat Tebing
  • Peralatan Dalam Panjat Tebing
  • Teknik Gerakan, Pegangan dan Pijakan Dalam Panjat Tebing
  • Simpul - Simpul Yang Sering Digunakan Dalam Panjat Tebing
Persiapan Dalam Panjat Tebing

Langkah Pertama
Setiap melakukan olahraga hal pertama yang paling penting adalah melakukan pemanasan (warming up), ini berfungsi agar tubuh tidak cedera saat latihan nantinya, lakukan pemanasan dibagian tubuh yang rentan terhadap cedera mulai dari leher sampai bagian kaki. pemanasan dapat dilakukan dalam waktu 10 sampai dengan 30 menit.

Langkah Kedua
Perhatihan peralatan yang digunakan telah sesuai standar baku yang telah ada (licencie dari UIAA) baik itu harnes, carabiner dan peralatan lainnya, lakukan pemanjatan dengan orang-orang sudah berpengalaman atau telah mengerti dalam bidang tersebut, gunakan simpul tali temali yang benar, jangan menganggap remeh hal yang satu ini karena panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang beresiko tinggi.

Berikut ini tehnik dasar yang umum dalam panjat tebing :
1. Pertahankan 3 titik kontak. 2 tangan dan 2 kaki total semuanya jadi 4 kontak. Saat memanjat usahakan 1 kontak mencari pegangan atau pijakan dan 3 lainnya tetap menempel pada tebing. Dengan cara ini kita tidak mudah lelah.

2. Usahakan tangan selalu lurus jangan membengkokan siku saat sudah meraih pegangan, walau posisi pegangan setinggi apapun segera jatuhkan badan dengan menekuk kedua lutut. Karena  siku yang bengkok akan membuat tangan cepat lemas. Dengan meluruskan tangan sebagian beban tubuh ditunjang oleh otot bahu dan dada jadinya lebih ringan.

3. Manjat dengan kaki dan bukan tangan. Karena kaki lebih kuat maka sering-seringlah mendorong vertikal dengan kaki dan bukan menarik vertikal dengan tangan.

4. Dalam penguasaan tehnik panjat, pengetahuan tentang medan pemanjatan sangatlah penting. Jenis bebatuan tebing akan sangat menentukan tehnik apa yang kita perlukan agar bisa manjat sampai ke puncak dengan mulus. Tebing  yang akan mendikte kita untuk harus begini dan begitu. Proses inilah yang membuat pemanjat tebing bersahabat dengan alam. Oleh karena itu menguasai nama-nama gerakan, pegangan dan pijakan sangatlah penting, dengan begitu kita bisa mengetahui teknik gerakan, pegangan dan pijakan yang bagaimana yang harus dipakai. 

Langkah Ketiga
Lakukan pendinginan setelah selesai latihan, ini sangat berfungsi sebagai pengembali fungsi otot secara normal juga berfungsi sebagai pembakaran asam laktat yang mengendap disetiap tendon-tendon yang bisa mengakibatkan rasa nyeri keesokan harinya. Lakukan pendinginan selama 5 sampai 15 menit.


Kode (Aba-aba) Yang Sering Digunakan Dalam Panjat Tebing

Agar tidak terjadi miss komunikasi antara pemanjat dengan belayernya juga antar pemanjat-pemanjat yang lainnya di lokasi yang sama, pemakaian aba-aba yang baku sangatlah penting, dibawah ini aba-aba yang paling sering digunakan saat memanjat.

Rabu, 16 September 2015

Sejarah Ciara (cinta alam raya)




SEJARAH CIARA



   Tahun ajaran 2002-2003, telah terbentuk SMA baru dengan nama SMAN 1 Pondok Aren dan yang kini bernama SMAN 5 Tangerang Selatan adalah kelas jauh SMAN 1 Ciputat (SMAN 1 Tangerang Selatan) lebih di sebut SMAN 1 Ciputat kelas jauh Pondok Aren. Karena berinduk atau menumpang pada saat itu, seluruh kegiatan ekskul dibawah naungan SMAN 1 Ciputat. Ada sekitar 20 siswa-siswi Pondok Aren yang mengikuti ekskul siswa pecinta alam (SISPALA) dibawah bendera SACAPALA. Saat itu  tergabung dalam angkatan 6 dan 7 SACAPALA. Saat itu  merupakan rekor terbanyak peserta diksar (pendidikan dasar) di SACAPALA sendiri. Tanggal 3 februari 2004 SMAN 1 Pondok Aren resmi menempati gedung sekolahnya sendiri di PBH (Puri Bintaro Hijau ) Pondok Aren sekitar tanggal 4-13 februari 2004 , sekitar 20 siswa berinisiatif mendirikan dan membentuk ekskul sispala baru di bawah naungan SMAN 1 Pondok Aren. Alasannya, karena telah menempati gedung sekolah sendiri dan tidak berinduk pada SMAN 1 Ciputat     



    Dimotori oleh siswa-siswi yang telah mengikuti diksar sispala dan didukung oleh rekan siswa lainnya, rapat-rapatpun dilakukan. Rapat-rapat itu antara lain menentukan nama, lambang,slayer, warna, pembina dari guru, dan lainnya yang mendukung terbentuknya organisasi pecinta alam ini. dengan izin tuhan YME, maka di bulatkanlah tanggal 14 februari 2004 sebagai hari lahirnya dan terbentuknya CIARA (Cinta Alam Raya) sebagai ekskul sispala SMAN 1 Pondok Aren. Angkatan pendiri tersebut perintis resmi dilantik Wana Wisata Curug Cilember saat itu 30 siswa mengikuti prosesi tersebut . disusul 5 orang siswa di Cipelang, total 35 orang siswa resmi menjadi anggota angkatan perintis . Seiring berjalannya waktu, kepengurusan dan keanggotaan terus bertambah. Keanggotaan ciara yang abadi, buat ikatan kekeluargaan,kebersamaan, serta toleransi antar anggota menjadi prioritas.

Sekian sejarah singkat berdirinya Organisasi pecinta alam CIARA .

#SalamLestari