Peralatan panjat tebing yang akan dibahas disini adalah yang paling sering dipakai terutama untuk lead climbing dengan pengaman yang terlebih dahulu sudah terpasang. Adapun beberapa peralatan tersebut adalah :
Tali Karmantel
Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut dynamic rope.
Secara umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :
Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
Panjangnya tali disesuaikan dengan tingginya rute pemanjatan. Ukuran yang standar yaitu 50m, 60m dan ada juga yang 75m, 80m khususnya untuk Big Wall Climbing. Semakin panjang semakin berat pula dan susah dikelola. Panjang 60m paling banyak diminati para pemanjat.
Ada beberapa cara dalam mengulung tali antara lain :
Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
Panjangnya tali disesuaikan dengan tingginya rute pemanjatan. Ukuran yang standar yaitu 50m, 60m dan ada juga yang 75m, 80m khususnya untuk Big Wall Climbing. Semakin panjang semakin berat pula dan susah dikelola. Panjang 60m paling banyak diminati para pemanjat.
Ada beberapa cara dalam mengulung tali antara lain :
- Climbers coil
- Butterfly's coil
- Chain stitch
- Cordolette rack
Toprope dan Serbaguna : Gunakan tali tunggal ukuran diameter 11 mm
Sport Climbing : Gunakan tali tunggal ukuran diameter 9.1 mm - 10.2 mm
Harnest
Harnes berfungsi sebagai perhubung antara badan dan tali yang berfungsi sebagai pengaman tubuh atau pemanjat untuk mengurangi rasa sakit saat memanjat, Harnest yang paling sering dipakai untuk lead climbing adalah seat harnest. ada beberapa jenis harnest lain seperti full body harnest ataupun webbing harnest. Umumnya harnest ini bisa disesuikan ukuran pada lingkar pinggang dan paha (Udjustable Harness).
Untuk jenis seat harnes kita bisa mencari yang tidak terlalu mahal tetapi tetap lulus standar UIAA. Cari yang pas dan nyaman dipakai terutama kalau memanjat rute - rute panjang. Rawatlah harnes layaknya merawat tali kernmantel. Usahakan tetap bersih dan hindari kontak dengan zat kimia seperti minyak. Seat harnes bisa bertahan sampe 3 tahun lebih dan kalau hanya untuk toprope bisa lebih lama karena tidak dipakai untuk jatuh tinggi terus-terusan.
Sepatu Panjat
Sepatu panjat membantu untuk melindungi kaki dari permukaan tebing juga membantu pemanjat untuk memaksimalkan peran kaki pada saat melakukan pemanjatan. Dengan sepatu panjat sekecil apaun injakan yang ada, bisa digunakan karena konstruksinya memang dirancang untuk memerankan fungsi seperti itu dan titik tumpu kaki akan lebih terfokus pada satu titik, jadi seperti apapun bentuk pijakan akan tetap bisa di injak dengan menggunakan sepatu khusus panjat ini.
Sepatu panjat ini juga dirancang untuk mengurangi kemungkinan terjadi slip pada waktu pemanjatan. Konstruksi bagian telapak (sol) nya dirancang dari material karet khusus. Material karet yang digunakan ini menjadi ciri khas untuk masing-masing pabrikan yang memproduksi sepatu panjat. Pada bagian karet (sol) inilah letak masing-masing teknologi yang menjadi pembeda dari merek-merek sepatu panjat yang beredar saat ini.
Carabiner
Secara difinisi carabiner adalah lingkaran tertutup yang terbuat dari bahan alumunium alloy yang terhubung dengan pin atau screw gate. Carabiner berfungsi sebagai alat pengaman saat memanjat yaitu untuk mengaitkan tali ke hanger, tali ke tali atau tali ke harnest
Gambar di atas adalah jenis-jenis carabiner berdasarkan bentuknya, antara lain :
1. Carabiner Oval
Bentuk ini adalah bentuk asli dari carabiner, serba guna walaupun tidak sekuat carabiner bentuk lain. Carabiner oval memiliki lekukan bagian atas dan lekukan bagian bawah yang sama, sehingga beban yang diberikan pada carabiner ini akan terpusat pada bagian tengah carabiner dan pergeseran beban juga akan terbatas pada bagian lekukan ini.
2. Carabiner D
Carabiner berbentuk D dirancang untuk menggeser beban yang diberikan kepada carabiner ke arah spine frame, sisi carabiner yang lurus dan jauh dari gerbang carabiner. Untuk carabiner, sisi ini merupakan bagian terkuat untuk menahan beban dan sisi yang terdapat gerbang (gate) merupakan bagian terlemah. Carabiner D, lebih kuat jika dibandingkan carabiner jenis oval dengan bahan dan ukuran yang sama.
3. Carabiner Asymmetrical D
Prinsip kerjanya sama dengan carabiner D biasa, tetapi carabiner ini memiliki bentuk salah satu ujung yang lebih kecil dibandingkan ujung yang lainnya untuk mengurangi berat dari carabiner itu sendiri. Carabiner jenis ini biasanya memiliki gerbang (gate) yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner jenis D biasa sehingga lebih mudah untuk meng-klik-nya. Tetapi carabiner bentuk ini tidak memiliki luas lingkaran dalam yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner D biasa atau carabiner oval dengan ukuran yang sama.
4. Carabiner Pear
Carabiner bentuk ini biasanya digunakan untuk belay, dilengkapi dengan srew gate supaya lebih aman. Carabiner ini memiliki salah satu ujung yang sangat sempit dan ujung yang lain sangat luas. Tujuannya, untuk ujung yang kecil adalah bagian yang akan dikaitkan ke harness belay dan bagian yang luas adalah bagian yang akan berhubungan dengan tali pemanjat. Bagian yang luas ini memberikan keleluasaan pada tali yang terhubung dengan pemanjat, sehingga memudahkan pada saat mengulur tali.
Berdasarkan pilihan bentuk gerbang (gate), carabiner dapat dibedakan menjadi :
5. Carabiner dengan gerbang (gate) lurus
Sampai saat ini carabiner dengan bentuk gerbang lurus adalah yang paling umum digunakan. Bentuk gerbang carabiner jenis ini benar-benar lurus dari titik poros sampai ke ujung gerbang. Seperti jenis lainnya, carabiner ini memiliki pegas pada poros gerbangnya yang mudah didorong saat dibuka dan kembali menutup secara otomatis saat dilepas.
6. Carabiner Bent Gate
Carabiner bent gate memiliki bentuk gerbang (gate) yang melengkung sehingga lebih memudahkan pada saat akan dikaitkan dengan pengaman. Rancangan gate yang melengkung tidak terlalu berpengaruh kepada kekuatan ataupun berat carabiner. Jika tidak digunakan dengan benar, kaitan carabiner bent gate bisa saja terlepas dari tali. Seperti jenis peralatan climbing yang lain, tata cara penggunaan bent gate carabiner harus benar-benar dipelajari untuk keamanan pada saat digunakan.
Catatan: Bent gate carabiner hanya boleh digunakan untuk tambatan dengan tali, tidak boleh digunakan untuk tambatan dengan pengaman langsung (ex:hanger)
7. Locking Carabiner
Locking carabiner mempunyai gerbang yang bisa dikunci pada kondisi tertutup sehingga memberikan pengamanan yang lebih dan mengantisipasi kecelakaan yang timbul akibat terbukanya gerbang carabiner. Carabiner jenis ini harus selalu digunakan pada saat pengaman kita hanya bergantung pada satu carabiner, seperti pada saat rapelling, belaying atau pada titik pengaman pertama (jika mempunyai beberapa titik pengaman pada saat berada di tebing). Locking carabiner bisa saja berbentuk oval, “D”, asymmetrical “D” atau pear.
8. Wire Gate Carabiner
Wire gate carabiner menggunakan lingkaran kawat dari bahan stainless steel untuk gate-nya. Lingkaran kawat ini mempunyai mekanisme tersendiri untuk putaran pada sumbunya, mengurangi berat carabiner secara keseluruhan dan mengurangi kebutuhan untuk komponen tambahan seperti yang ditemukan pada carabiner konvensional. Kebanyakan carabiner wire gate ini tidak sekuat carabiner konvensional. Gerbang carabiner ini juga cenderung bergetar ketika mendapat beban kejut karena massa yang rendah dari kawat itu sendiri.
Selalu jaga kondisi carabiner dari keretakan, penajaman bagian tepi carabiner, goresan, korosi atau penggunaan yang terlalu berlebihan. Karena retak dengan ukuran sehelai rambut pun akan mengurangi kekuatan carabiner hingga 50%. Jika gerbang carabiner macet, cuci dalam air hangat dengan menggunakan sabun. Bilas secara menyeluruh dan minyaki area disekitar engsel, lubang pin dan screw dengan pelumas. Bersihkan semua pelumas yang berlebih pada carabiner.
Quickdraw/Runner
Quickdraw/Runner, merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner. Biasanya digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun pitons terhadap tali carnmantel.Kantong Kapur dan Bubuk Magnesium Carbonate (MgCO3)
Penggunaan kapur pada panjat memanjat diperkenalkan pertama kali oleh John Gill, pelopor bouldering di USA, yang juga seorang pesenam / gymnast yang sudah biasa memakai kapur pada saat latihan dan training. Satu alat yang terjangkau dan menjadi keharusan bagi kebanyakan pemanjat. Penggunaan kapur bisa sangat membantu membuat telapak tangan tetap kering sehingga cengkraman dan genggaman lebih menggigit. Kapur ini akan sangat diperlukan saat kita dihadapkan pada pengan-pegangan sloper (bundar menonjol dan lembut) dimana kelengketan seluruh bagian telapak tangan sangatlah diperlukan. Betuk kapur ada beberapa macam ada yang berbentuk kotak (kapur yang sudah dipadatkan), bubuk (paling banyak digunakan karena praktis), bola kantong (bubuk kapur yang dimasukkan kedalam bola kain), selain bentuk kapur ada juga alat pengering keringat lainnya yang berupa gel atau lotion yang beredar dipasaran.
Calkbag adalah tempat meletakan kapur umumnya di ikat di pinggang pemanjat bagian belakang agar mudah mengambilnya pada saat sedang memanjat,
Belay Device
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menuruni tali berfungsi menahan laju alat dengan tali. Dilihat dari cara kerjanya terbagi dua :
Manual, yaitu alat belay yang digunakan untuk menghentikan jatuhnya climber dengan menarik dan menekan tali tambang pada posisi tertentu sehingga terjadi friksi atau tekanan jepit yang menahan tali yang terulur. Salah satu contoh Belay Device Manual ini adalah Figure Of Eight, Belay Device ini umumnya berbentuk menyerupai angka 8. Namun beberapa produsen alat panjat mengembangkannya dengan berbagai model dengan berbagai kelebihan pula. Jenis alat ini paling banyak digunakan, karena setup-nya yang cepat dan mudah dilepaskan. Namun penggunaannya juga perlu banyak kehati-hatian.
Otomatis, yaitu alat belay yang akan terkunci dengan sendirinya pada saat pemanjat jatuh atau saat tali tambang terbebani. Fungsi alat ini serupa dengan sabuk pengaman yang biasa kita pakai saat berkendaraan dimana jika terjadi hentakan keras sabuk tersebut akan menahan dan menghentikan hentakan badan. Salah satu contoh Belay Device Otomatis ini adalah Grigri. Belay Device yang satu ini mempunyai tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya, di buat oleh Petzl. Penggunaan Petzl Grigri dalam sistem belaying, maupun descending sangat efesien. namun seperti pada Belay Device lainnnya, jika digunakan pada tali yang basah atau beku karena es daya kerjanya kurang begitu baik.
Helmet
Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari jatuhnya benda-benda dari atas juga menghindari benturan langsung antara kepala dengan tebing saat kita terjatuh dalam proses pemanjatan.
Sling
Sling sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun panjat dinding, sling dapat digunakan sebagai runners, back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling dibagi menjadi dua macam, sling prusik dan sling webbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak variasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar