Minggu, 05 Februari 2017

EKSPEDISI GUNUNG HUTAN CIARA XI

Assalamualaikum Wr.Wb
        
    Saya Yudhistira Alfarishi  selaku ketua divisi Gunung Hutan anggota CIARA (Cinta Alam Raya) angkatan XI yang bernomor anggota CRA 165 ingin menceritakan kegiatan ekspedisi Gunung Hutan dengan tujuan ke Gunung Slamet, Baturaden, Jawa Tengah. Dari beberapa anggota aktif yang mengikuti kegiatan ini untuk memenuhi ketentuan dan syarat yang berlaku yaitu 5 orang dari anggota CIARA yang aktif antara lain (Adam Syahru CRA XI 164, Yulia Amanda Kharisma CRA XI 160, Isnaini Azizah CRA XI 174, Zaira Alya Farah CRA XI 172 dan saya sendiri, Yudhistira Alfarishi CRA XI 165) dan 3 pembimbing alumni CIARA  yang bernama Sultoni Tohanapi CRA II 048, Randi Ramadhan CRA X 143, dan Syamsul Ma’arif CRA X 144, serta 4 orang teman pembimbing saya yang kebetulan sama-sama mendaki gunung Slamet. Baiklah saya akan memulai cerita ekspedisi saya.

KAMIS, 05 MEI 2016

        Pada hari kamis tanggal 05 Mei 2016, saya dan tim ekspedisi berjanjian untuk berkumpul di terminal Lembang Ciledug, Tangerang Selatan. Tim ekspedisi sebagian sudah sampai di terminal Lembang pada pukul 16.50 disana tim ekspedisi menunggu rekan lain yang belum sampai di terminal. Tidak lama kemudian rekan-rekan tim ekspedisi pun sampai di terminal Lembang dan berkumpul sambil menunggu keberangkatan bus. Waktu menunjukan pukul 18.00 WIB kondektur bus jurusan Tangerang-Purwokerto, meberikan waktu bagi para penumpang untuk melaksanakan sholat terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Setelah 20 menit, kami masuk kedalam bus.  Pada saat di dalam bus ada sedikit masalah dengan tempat duduk, dimana hanya ada 3 kursi yang bisa kami duduki karena ada yang mendudukinya terlebih dahulu, dan sebagian dari kami pun terpaksa untuk duduk di tempat untuk merokok. Untung saja itu tidak terlalu lama, ada rombongan lain yang ingin bertukar tempat duduk dengan kita dan kita pun duduk di tempat yang cukup nyaman. Selama di dalam bus saya melihat-lihat keadaan diluar dan sesekali mengecek handphone untuk  memberikan kabar pada orang tua saya bahwa saya sudah dalam perjalanan dan sisanya saya gunakan untuk beristirahaat.
     
       Tidak terasa bus yang saya tumpangi berhenti di rest area pada pukul 22.45 WIB.  Pada saat di rest area saya dan tim ekspedisi melakukan sholat dengan bergantian karena hanya sebagian yang membawa sarung dan akhirnya saya menunggu di tempat makan dengan beberapa rekan saya yang juga ingin sholat. Saya dan teman-teman pun memakan makanan yang kami bawa dan kami makan bersama. Setelah selesai makan yang tadi solat pun selesai dan sekarang mereka yang makan dan saya dan sebagian teman saya solat bersama. Setelah selesai sholat saya dan teman saya balik ketempat makan itu lalu mengobrol. Tidak lama kemudian suara klakson bus kami pun berbunyi dengan suara khasnya. Saya dan tim ekspedisi pun langsung masuk ke dalam bus lagi. Bus akhirnya melanjutkan perjalanan menuju terminal Purwokerto, Jawa Tengah. Pada saat itu jam menunjukan pukul 23.20 WIB.  Setelah itu kami pun kembali tidur untuk mengembalikan tenaga yang sedikit terkuras.

JUM’AT, 06 MEI 2016

Tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 04.20 WIB.  Saya pun membangunkan rekan-rekan saya yang lain untuk bangun karena sebentar lagi kami akan sampai di terminal Purwokerto. Pukul 04.45 WIB  Kamipun turun dari bus dan mengambil barang kami di bagasi bus lalu jalan mencari tempat untuk istirahat dan sholat di dalam terminal Purwokerto. Setelah selesai kami mencari mobil carteran untuk menuju ke base camp gunung Slamet, Baturaden, Jawa Tengah. Setelah jam 06.10 WIB kami pun segera berangkat menuju base camp gunung Slamet. Sambil menghirup udara segar, kami melihat-lihat dan tanpa sengaja kami melihat universitas yang kami kunjungi waktu GTC beberapa waktu lalu. Setelah sekitar 2 jam kami pun sampai di base camp gunung Slamet Via Baturaden. Tetapi ada masalah ketika kita ingin melakukan perizinan mendaki karena jalur Baturaden yang lama di tutup karena longsor. Lalu penjaga base camp menyarankan kita untuk melalui jalur Baturaden yang baru, tetapi kita harus membayar sejumlah uang untuk melewati jalur tersebut untuk simaksi dan harus ditemani seorang guide jika harus melewati jalur tersebut karena jalur tersebut merupakan jalur baru untuk pendaki. Setelah berdiskusi akhirnya kami pun setuju untuk melewati jalur Baturaden yang baru.

Kami pun menuju gerbang awal pendakian, sebelum mendaki kami pun mengganti pakaian kami masing-masing lalu sarapan pagi. Pendakian kami dimulai pukul 09.15. Di perjalanan guide memberitahu kami bahwa kami merupakan rombonga ke 4 yang mandaki gunung selamet Via Baturaden baru dan rombongan pertama dari luar Jawa Tengah. Dengan jalur yang masih rapat kami pun hanya mendengar suara angin yang menghembus ke dalam hutan sampai daun-daun pun ikut menari serta suara burung-burung yang sangat indah. Kami berjalan santai sambil sesekali beristirahat, setelah berjalan cukup lama kami pun sampai di pos 1. Di pos 1 kami berbincang-bincang sambil menghilangkan rasa lelah. Setelah sudah rasa cukup, kita pun melanjutkan perjalan menuju pos bayangan 2. Sambil melihat-lihat sekeliling kita yang masih sangat rapat oleh pepohonan, kita sesekali berjumpa dengan dengan burung-burung penghuni gunung Slamet. Akhirnya kita pun sampai di pos bayangan 2, di sana saya dan Syamsul Ma’arif mengambil air di mata air, tetapi setelah sampai di mata air ternyata airnya sangat kotor kami pun tidak jadi mengambil air. Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Semakin tinggi semakin rapat juga jalur yang kita lalui, dengan udara yang sejuk serta pepohonan yang hijau menjadi energi untuk saya dan tim ketika kita mulai lelah. Setelah sekatitar 2 jam kami pun sampai di pos 2, dengan suhu yang mulai dingin dan perut yang mulai bunyi, kita pun membuka cemilan berat kita untuk mengganjal rasa lapar, setelah 30 menit kita pun melanjutkan perjalan kita, pada saat saya ingin melanjutkan tiba-tiba kaki saya terbentur batang pohon kecil dan kaki saya pun membiru dan berdarah, rekan-rekan saya sambil menertawakan juga meberikan pertolangan pertama ke kaki saya.   

Setelah mengobati luka saya kami pun melanjtukan perjalan menuju pos bayangan 3, dengan cuaca yang yang dingin dan mulai turun rintik-rintik hujan kami pun terus berjalan sambil melihat-lihat kanan kiri kita yang penuh dengan pepohonan serta jurang yang cukup dalam. Setelah berjalan cukup lama kita pun sampai di pos bayangan 3. Sesampainya di pos bayangan kita bertemu dengan rombongan lain dari Purwokerto. Hujan mulai turun dan kita pun mengelurkan ponco masing-masing, sebagian dari kita pun mengambil air di mata air karena di pos bayangan 3 terdapat mata air. Setelah semuanya siap kita melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Dengan jalur yang mulai terjal dan mulai licin akibat diguyur hujan. Setelah sekitar 1 jam perjalanan, akhirnya kita pun sampai di pos 3 pada pukul 17.16 WIB.

Hujan semakin deras, suhu pun mulai dingin dan hari yang mulai gelap, kita pun segera mendirikan tenda dan flysheet di pos 3. Setelah selesai mendirikan tenda kita pun segera masuk ke tenda dan berganti pakaian hangat secara bergantian sambil mengeluarkan alat masak serta bahan makanan yang akan di masak. Hari pun mulai gelap, hujan pun sudah cukup reda. Kita mulai memasak sambil ditemani ribuan bintang di langit Baturaden. Ada kejadian lucu saat kita memasak, saat saya dan rekan saya Isnaini Azizah atau biasa dipanggil I’is ini memasak roti bakar, kita memasak menggunakan kompor trangia, karena api di trangia terlalu besar sehingga dengan reflek saya mengangkat tempat untuk memasak roti yang panas karena takut gosong rotinya dan saya dengan refleks juga saya melempar tempat itu karena panas ke bagian depan  tenda yang menyebabkan tenda berlubang. Kita semua pun tertawa terbahak-bahak melihat kejadian yang saya alami. Setelah makanan matang, kita pun mulai menyantap makanan yang selesai kita masak dengan berdo’a terlebih dahulu. Sambil berbincang-bincang kita makan dengan penuh keceriaan. Waktu menunjukan pukul 21.00 WIB, kita pun saling bercerita sambil membuat minuman hangat dan mengobrol bersama-sama sambil mengisi waktu sebelum tidur. Ketika kita semua ingin tidur saya keluar sebentar sambil melihat langit yang penuh dengan ribuan bintang dan membuat saya tenang serta bersyukur atas keindahan alam yang saya lihat, disitu juga untuk pertama kalinya saya melihat ada bintang jatuh, sangat tenang hati saya melihat indahnya bumi pada malam hari. Jam pun menunjukan pukul 21.30, saya pun memasuki tenda dan kita pun tidur dangan pulas untuk mengisi tenaga agar bisa menuju puncak besok pagi.

SABTU, 07 MEI 2016

            Alarm saya pun berbunyi pada pukul 02.00, rekan saya Zaira tidak mematikan lagunya karena lagunya enak kata dia, saya memasang lagu Mendadak Bolang yang dinyanyikan oleh Gleen Wass karena cocok untuk kami yang sedang berpetualang. Kami pun bersiap untuk menuju puncak Slamet. Kita mebawa 2 daypack yang dibawa saya dan Adam, setelah semua siap kita pun memulai pendakian ke puncak pada pukul 03.00, dengan suhu yang dingin kita berjalan dengan santai, tak terasa kita pun sampai di pos 4, karena tidak terlalu lelah kita pun melanjutkan menuju pos 5. Sesampainya di pos 5 kita berisirahat karena rekan saya yang perempuan ingin beristirahat, disana guide dan kita semua membuat api unggun untuk mengahangatkan tubuh. Setelah waktu menunjukan pukul 05.30, kita pun melanjutkan perlajalan menuju pos 6, di perjalanan kita melihat sunrise yang indah, meskipun bukan di puncaknya. Setelah sampai di pos 6 dengan  kita pun melaksanakan sholat subuh, setelah selesai sholat guide kita membuka hp dan ternyata masih dapat sinyal khususnya kartu im3.

Kita pun melanjutkan perjalanan menuju pos 7, meskipun sudah cerah tapi suhu di sini masing sangat dingin. Sesampainya di pos 7 kami beristirahat sebelum menuju batas vegetasi. Kita membuka makanan dan minuman untuk mengisi energi. Setelah energi kita terkumpul kembali kita melanjutkan perjalan menuju puncak. Rasa lelah, letih, capek kita terbayarkan ketika sampai di batas vegetasi, ketika kita melihat ke belakang tubuh kita, kita melihat pemandangan alam yang sangat indah. Setelah semuanya sampai di batas vegetasi kita semua berfoto-foto karena pemandangan alam yang sangat indah, tapi di batas vegetasi ini pula jalur yang kita lalui berubah dari tanah dan rumput menjadi bebatuan dan krikil-krikil yang cukup terjal. Disini 2 rekan saya Isnaini dan Yulia tidak melanjutkan perjalanan karena jalurnya yang cukup terjal dan sulit.

            Setelah sekitar 2 jam  perjalanan akhirnya satu persatu dari kita sampai di puncak Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah pada pukul 10.38. tapi karena kita sudah cukup siang ketika sampai puncak sehingga di puncak kita hanya mendapatkan pemandangan yang kurang jelas akibat kabut, sebenarnyajika tidak ada kabut sangat indah pemandangan dari puncak Slamet. Sesampainya di puncak kita berfoto-foto, berbincang-bincang sambil makan siang.  Setalah kurang lebih 1 jam di puncak kita pun turun menuju pos 3. Sesampainya di pos 3 pada pukul 14.00  kita ISHOMA serta bersiap untuk turun menuju base camp. Hujan pun turun membasahi gunung slamet, sambil memasak di bawah flysheet kita pun bercanda ria sambil menikmati alam di gunung Slamet. Setelah semua selesai kita mulai mempacking semua barang kita sambil mebersihkan tempat kita mendirikan tenda. Setelah selesai semua dan waktu menunjukan pukul 17.55 kita pun turun. Di perjalan turun banyak sekali hal di luar akal manusia / hal mistis yang kita rasakan di sana.

MINGGU, 08 MEI 2016

         Setelah berjalan kurang lebih 7 jam kita pun sampai di base camp slamet. Sesampainya di sana pada pukul 02.00 sebagian dari kita membersihkan badan dan yang lainnya makan, setelah beres sebagian dari kita tidur sebentar sampai subuh. Setelah itu kita bangun untuk bersiap menuju terminal Purwokerto menggunakan mobil carteran, setelah sampai dan saya memesan tiket untuk kembali ke Tangserang Selatan. Setelah selesai membeli tiket kita pun istirahat sambil makan serta sholat. Waktu pun menunjukan pukul 10.00 dan kita berangkat menuju Tangerang Selatan. Tanpa terasa akhirnya kita sampai di Tangerang Selatan pada pukul 20.46, kita jalan sedikit menuju tempat penjemputan, sambil menunggu kita saling bercerita tentang apa yang kita alami saat di gunung Slamet. Setelah jemputan kita datang kita pun kembali ke rumah masing-masing dengan selamat.Gunung Slamet menyisakan memori mendalam tentang keseruan medannya, serta kemegahan panorama alamnya.

         
            Saya Yudhistira Alfarishi selaku ketua Divisi Gunung dan Hutan mengakhiri laporan perjalanan ekspedisi Gunung Slamet, Baturaden, Jawa Tengah, mengucapkan maaf apa bila ada salah dalam bertutur bahasa.
Wassalamualaikum. Wr.Wb





Yudhistira Alfarishi





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar